Source » http://www.wakrizki.net/2011/09/membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz1k0Wnoc61
BaliEvents

Kamis, 01 Desember 2011

Pagelaran Pentas Seni HIPENCA

Dalam rangka perayaan hari Internasional Penyandang Cacat (HIPENCA) yang jatuh pada 3 Desember 2011 nanti, Kementrian Sosial Republik Indonesia bersama panitia bidang seni HIPENCA membuat pagelaran seni yang pesertanya adalah penyandang disabilitas dari berbagai daerah. Kegiatan ini bukan kali pertama dilakukan oleh Kementian Sosial dalam perayaan HUT Hipenca, tahun lalu kegiatan seni bagi penyandang disabilitas dibagi menjadi beberapa program, seperti Festival Musik se-Jawa – Bali, Bakti Sosial dan Seminar.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini kegiatan seni diisi dengan drama musikal, tarian daerah dan berbagai pertunjukkan seni lain seperti sulap, pantomim yang seluruh pesertanya adalah penyandang disabilitas. Tujuan pagelaran Pentas Seni HIPENCA Penyandang Disabilitas Bermain Dramaseperti ini adalah untuk terciptanya kerjasama dan interaksi masyarakat non disabilitas dengan penyandang disabilitas, selain itu menjelaskan kepada masyarakat bahwa kemampuan penyandang disabilitas bisa lebih jika diberi kesempatan, sehingga terjalin hubungan yang harmonis dan positif bila ada kemauan untuk saling memahami. Sesuai dengan tema pagelaran seni kali ini “Indahnya Jika Saling Memahami”.

Acara berlangsung di mall Pejaten Village, Jakarta Selatan, pukul 11.30, acara dibuka oleh MC kocak Kemal bersama Aceng, pemain gitar tanpa tangan penyandang disabilitas dari Wonosobo. Meski Pentas Seni HIPENCA Penyandang Disabilitas Bermain Dramamemiliki kekurangan, Kemal dan Aceng tampak kompak membuka acara dan melemparkan guyonan-goyunan kepada penonton. Sebelum drama musikal dimulai, acara dibuka oleh Differensia Band, band yang seluruh personilnya penyandang disabilitas namun tak memiliki kesulitan membawakan lagu apapun. Seperti kemarin siang, mereka membawakan lagu milik Justin Bieber dan Michael Learns To Rock tanpa ada kesulitan dan tentunya suara yang tak kalah merdu dengan penyanyi aslinya. Pentas Seni HIPENCA Penyandang Disabilitas Bermain DramaBelum lagi aksi Aceng, pemain gitar yang memainkan gitarnya menggunakan kaki. Sebuah lagu berjudul “Pelangi di Matamu” dimainkan dengan sangat baik oleh Aceng.

Acara semakin menarik ketika drama musikal dimulai dengan iringan karawitan penyandang disabilitas dari Surakarta. Hampir sebagian dari pemain gamelan adalah penyandang disabilitas “low vision” namum kekompakan mereka memainkan alat musik Pentas Seni HIPENCA Penyandang Disabilitas Bermain Dramagamelan patut diacungi jempol. Dua bulan menurut si pelatih cukup untuk membuat mereka serempak dalam harmonisasi lagu. Drama musikal dimulai, cerita Sang Muriang yang diambil dari cerita asli Sang Kuriang menjadi pertunjukkan yang tak kalah seru, apalagi cerita ini diperankan oleh 70 penyandang disabilitas, yang terdiri dari 23 tunanetra, 30 tunarungu/wicara , 15 tunadaksa, 8 tunagrahita dan lain-lain berasal dari berbagai daerah Sumatra, Jawa dan Bali.

Pertunjukkan yang tak lepas dari segala kekurangan ini berlangsung meriah dan mengharukan, meski memiliki kekurangan mereka jelas-jelas membuktikan bahwa mereka bisa melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang normal. Mereka ingin terlibat dalam sektor apapun bukan sebagai penerima pasif tetapi pelaku aktif, dan semua dapat terwujud jika tidak ada diskriminasi dari masyarakat. Sudah banyak dari mereka yang mendapat penghargaan dan memiliki kemampuan lebih bahkan dari manusia normal. Semoga kesenjangan dari segi apapun didalam masyarakat bisa semakin berkurang sehingga dapat saling bekerjasama dalam bidang apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar