Source » http://www.wakrizki.net/2011/09/membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz1k0Wnoc61
BaliEvents

Jumat, 28 Oktober 2011

SOUNDRENALINE DAN FACEBOOK: SEBUAH CATATAN PERJALANAN


Kenapa Soundrenaline? Ini bukan karena kebetulan sempat datang di mega konser yang satu ini, bukan juga karena konser tahun ini hanya diselenggarakan di Bali, tetapi tidak bisa dipungkiri, Soundrenaline masih diklaim sebagai panggung musik bergenre rock yang paling banyak menyedot perhatian publik dan media hingga hari ini. Jika para penggila rock di Amerika selalu membanjiri dua festival rock paling bersejarah: Woodstock dan Lollapalooza, lalu Australia juga punya Big Day Out, Jerman menjadi panas dengan seri Rock Im Park dan Rock Am Ring-nya serta para kamikaze muda Jepang juga tidak mau kalah dengan Summer Sonic-nya, maka Soundrenaline bisa menjadi jawaban atas pertanyaan “Festival Rock Terbesar di Indonesia apa sih?”.
15 November yang lalu dua puluh ribuan manusia berdatangan menjejali Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pecatu.  Di hari Minggu yang cerah itu seluruh tiket ludes terjual. Malam hari deretan kendaraan menjadi sangat panjang, banyak yang gigit jari karena berlama-lama tertahan di jalan untuk sekedar bisa menembus pintu masuk. Yang datang malam hari malah pasrah dua hingga tiga jam untuk antri. Padahal band-band hebat sudah mulai tampil sejak sore jam tiga. Susahnya menembus GWK membawa kerugian terhadap jadwal tampil band. Banyak jadwal yang tidak bisa ditepati, misalnya kehadiran Burger Kill yang sangat molor karena terhalang oleh padatnya penonton sejak di jalan raya. Akhirnya band-band lokal yang selalu harus mengalah. Mestinya lebih banyak lagi penonton yang bisa melihat XXX tampil sangat luar biasa dengan kolaborasi kecak dan heroisme merah putihnya. Beberapa penonton dari luar Bali sempat nyeletuk “Gile ini band. Keren banget..” Ryan Kanan Lima mesti jumpalitan hingga celana jins nya robek, belum lagi nanoeBiroe yang tampil agesif dengan dukungan ratusan Baduda-nya. Sesungguhnya mereka perlu mendapat perhitungan dan tidak bisa dipandang sebelah mata oleh penyelenggara. Tapi ada yang perlu diberi aplaus, yaitu antisipasi terhadap semangat band-band indie Bali untuk tampil di Soundrenaline ini, walaupun akhirnya hanya bisa tampil di panggung yang lebih kecil. The Day After The Rain, Painful By Kisses, de Buntu dan kawan-kawan akhirnya bisa mendapat tempat untuk menjajal momentum Soundrenaline.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar